Slamet Rahardjo

Setelah Teguh Karya meninggal dunia, Teater Populer dilanjutkan oleh Slamet Rahardjo. Pada tahun 1968, bersama Teguh Karya mendirikan sanggar kreatif Teater Populer, yang bertujuan mengembagkan seni teater. pada kelanjutannya Teater Populer tumbuh dan berkembang menjadi salah satu pelopor kebangkitan seni teater. prestasinya sebagai aktor lebih diakui masyarakat dan para kritikus ketika berperan pada lakon-lakon yang dtulis oleh penulis besar dunia seperti: Nikolai Gogol, Garsia Lorca, George Buchner, Bertolt Brecht, Anton Chekhov, Strindberg, Tenessee William, Arthur Kopit dan Jeft Last.

Memulai karir sebagai aktor film pada tahun 1970 dalam film "Wajah Seorang Laki-laki" (Ballad of A Man) karya perdana Teguh Karya. Slamet tampil sebagai sutradara pada acara Pekan Seni Mahasiswa Jakarta pada pertengahan 1970-an, menyutradarai "Rambut Palsu" (The False Hair) karya Peter Karvas dan keluar sebagai Sutradara Terbaik. Sejak itu Slamet tampil sebagai sutradara teater dan menyutradarai lakon "It Should HAppen To A Dog" karya Wolf Mankowitz, "Lady Aoi" karya Mishima, "Perempuan Pilihan Dewa" karya Bertolt Brecht, dan yang paling mendapat tanggapan baik dari para kritikus ketika menyutradari "Dag Dig Dug" karya Putu Wijaya. Slamet Rahardjo tidak berhenti berkarya, pada September 2006 "Antigone" karya Jean Anouilh dan "1001 Malam" pada Mei 2009 serta yang terakhir adalah "Pinangan" dan Penagih Hutang" karya Anton Chekhov pada Maret 2011.

"Rembulan dan Matahari" (The Moon and The Sun) pada tahun 1980 merupakan film pertama yang disutradarai Slamet Rahardjo. Film ini dicatat oleh para kritikus sebagai film alternatif karena menampilkan bentuk dan gaya penyutradaraan yang berbeda dengan film Indonesia lainnya saat itu.

Slamet dikenal sebagai pemain teater dan pemain film terbaik, terbukti dengan berbagai penghargaan dan prestasi yang telah diraihnya baik nasional maupun internasional. Slamet meraih penghargaan atas kemampuannya sebagai aktor maupun sebagai sutradara film.

Saat ini bersama Teater Populer, Slamet Rahardjo terus berkarya dan berbagi ilmu dengan generasi muda penerus dunia seni teater Indonesia untuk memberikan hiburan seni pertunjukan, film ataupun televisi yang berkualitas.